Jumat, 08 Juni 2012

Materi Pemodelan Analisis

PEMODELAN ANALISIS

Pada tingkat teknik, rekayasa perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan yang
membawa kepada suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan representasi dan representasi desain yang
komprehensip bagi perangkat lunak yang dibangun.

4.1.  Elemen Model Analisis
Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :
• Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
• Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
• Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
 
Rekayasa Perangkat Lunak
Untuk mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
• Data Dictionary
Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi
oleh perangkat lunak.

• Entity Relationship Diagram (ERD)
Menggambarkan hubungan antara obyek data.

• Data Flow Diagram (DFD)
o Memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak
melalui sistem
o Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.

• State Transition Diagram
Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak 

4.2. Pemodelan Data
Untuk dapat menjawab sebagai berikut :
• Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkab
obyek tersebut?
• Dimana obyek saat ini berada?
• Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?
• Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya?
Digunakan Entity Relational Diagram (ERD)

4.2.1. Obyek Data, Atribut dan Hubungan
• Obyek Data
Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh
perangkat lunak

 • Atribut
Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang
berbeda.
o Menamai sebuah contoh dari obyek data
o Menggambarkan contoh
o Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.

• Hubungan
Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara. 

4.2.2. Kardinalitas dan Modalitas
Kardinalitas
Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari obyek di dalam hubungan yang
diberikan
o Satu ke satu (1:1) 
Misalnya: seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai
satu suami.

o Satu ke banyak (1:N)
Misalnya: seorang ibu dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki
satu ibu.

o Banyak ke banyak (M:N)
Misalnya: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan
dapat memiliki banyak paman.

Modalitas
 Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang
terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan
merupakan perintah.

4.2.3. Entity Relational Diagram
Pada mulanya digunakan untuk desain sistem database relational dan telah dikembangkan oleh
yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: obyek data, atribut,
hubungan dan berbagai tipe indicator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili obyek data dan
hubungan mereka.

4.3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi.
Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer.
Sistem tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan suatu output. Akibatnya kita
dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan
kompleksitasnya.

4.3.1. Diagram Aliran Data/ Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang
diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.
 Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.

Komponen-komponen DFD :
o Proses
o External entity
o Data Flow
o Data Store  

Proses
o Simbol proses adalah :  
o Proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem
o Setiap proses memiliki nama yang unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol. 

File atau Data Store 
o Simbol : 
o File atau Data Store adalah tempat penyimpanan data
o Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store
o Setiap data store mempunyai nama yang unik

External Entity
External entity adalah di luar sistem, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan
input data ke dalam sistem atau digunakan oleh output sistem
Source : External entity yang memberikan input data ke dalam sistem
Sinks : External entity yang menggunakan data sistem

Data Flow
Simbol :    anak panah menunjukkan arah aliran
Aliran data pada sistem :
 antara dua proses
 dari sebuah data store ke sebuah proses
 dari sebuah proses ke sebuah data store
 dari sebuah source ke sebuah proses
 dari sebuah proses ke sebuah sink

Menggambarkan Sistem Dengan Dataflow Diagram 

Langkah awal adalah membuat “DIAGRAM KONTEKS”
Diagram konteks : DFD di mana sistem terdiri dari satu proses
Pada tahap ini terlihat semua external entity yang berinteraksi dengan sistem dan data flow, antara
external entity dan sistem

  •  Budget monitoring system
  • System berinteraksi dengan 3 external entity, yaitu :
  1. DEPARTEMENTS
  2.  MANAGEMENTS
  3. SUPPLIERS 
  •  Aliran data utama dari Departements adalah “Spending Request”.
Sebagai tanggapan dari sistem, Departemen menerima “Rejected Request” atau aliran data
“Delivery Advice”
  • Management menerima data flow “Request For Special Approval”, yang kemudian memberikan respons
  • Management juga mengirim data flow “Budget Allocation” ke sistem dan mendapatkan data flow “Spending Summaries”
  • Supplier menerima data flow “Part Order” dan mengembalikan data flow “Supplier Delivery Advice”
Setelah mendapatkan “Diagram Konteks”, langkah selanjutnya adalah membuat DFD yang
memperlihatkan proses dari sistem utama, yang dinamakan dengan TOP LEVEL DFD

  •  Top level DFD memperlihatkan berbagai proses yang membentuk sistem
  •  Setiap proses mempunyai sebuah nama unik dan nomor proses
  • Dari DFD di atas kita lihat bahwa data flow “Spending Request” dari Departements menuju ke proses “Check Funding”. Proses “Check Funding” melihat “Allocated Budget” dan menetapkan apakah izin khusus diperlukan dari management untuk diteruskan ke permintaan.
  • Data flow “Approved Request” menuju ke proses “Classify Expenditure”, dan kemudian dimasukkan pada data store “Departemental-Accounts” dan “Type-Accounts”.
  •  Akhirnya, jika diperlukan, “Part Order” untuk menetapkan bagian ( part ) semula dalam “Spending Request” diurus oleh supplier.
  • Dua proses lainnya : “Setup Budget” dan “Provide Spending Summaries”
Kita dapat memperluas setiap proses pada Top Level DFD. Sebagai contoh diambil proses “Classify
Expenditure”

Data Flow Diagram yang baik :
  1. Ketiadaan dari struktur flowchart
  2. Penyimpanan data
  3. Penamaan yang baik
Perbedaan antara Flowchart dan Data Flow Diagram :
Flowchart terdiri dari box-box yang mendeskripsikan :
  •  Komputasi
  • Decision / Keputusan
  • Iterasi
  • Loop
Data Flow Diagram bukan Flowchart program dan tidak mempunyai elemen kontrol

DFD yang baik harus :
  •  Tidak mempunyai aliran data yang split up ke dalam sejumlah aliran data lain
  • Tidak mempunyai garis yang berpotongan
  • Tidak terdapat iterasi antara 2 proses ; 1 proses dengan dirinya sendiri 
  • Tidak mengandung aliran data yang berfungsi sebagai signal untuk mengaktifkan suatu proses
Bagaimana membuat : Decisions dan Interactive Control
  • Decisions dalan DFD
  • Perulangan dalam DFD
Penyimpanan Data
  • Data store tidak boleh membuat “elemen data” baru
  •  Proses juga tidak dapat membuat data baru ; hanya mengambil data dan mengeluarkannya ke dalam sebuah bentuk data baru

Beberapa petunjuk dalam pemakaian nama ( penamaan )
1. Penamaan “Proses”
Nama proses harus frase tunggal dan dapat mendeskripsikan suatu proses dalam sebuah kalimat
Nama proses harus mendefinisikan kegiatan / aksi yang spesifik
Jika suatu proses menangani beberapa proses, maka harus dipecah menjadi beberapa proses
2. Penamaan Data Store
Gunakan nama yang khas / spesifik
Ingat bahwa setiap data store hanya berisi satu set struktur data
Contoh
Machine_Schedules and Parts_Used

pisahkan ke dalam 2 data store

3. Penamaan Data Flows antara Proses
Gunakan 1 kata / frase. Contoh : “Kuitansi” , “Cek” , dan sebagainya
Jangan menggunakan nama yang sama untuk setiap data flow

4.4 Pemodelan Tingkah Laku
• Mendeskripsikan status sistem yang dapat muncul
ketika perangkat lunak digunakan
• mendeskripsikan kelakuan sistem
•Tools:
– State Transition Diagram
– Control Specification
• Umumnya digunakan pada sistem waktu-nyata

4.5 Mekanik dari Analisis Terstruktur
– bangun ERD
– bangun DFD + Data Dictionary + P-SPEC
– (bangun CFD)
– bangun STD + C-SPEC

4.6 Kamus Data (Data Dictionary)
• Menyimpan semua objek data yang
dibutuhkan dan dihasilkan oleh PL
– objek data yang muncul pada:
•ERD
•DFD
•STD
– harus selengkap dan serinci mungkin
• contoh: Nama = nama_depan + nama_belakang
• Berisi:
–Name
• nama utama yang muncul pada objek data, data store atau eksternal entity
– Alias
• nama lain yang digunakan
– Where-used/how-used
• daftar proses yang menggunakan data dan bagaimana menggunakannya.
– Content description
• notasi untuk merepresentasikan isi data
– Supplementary information

•Notasi:

Jenis                  Notasi                 Arti
======================================
                                =                    Terdiri atas
urutan                    +                      dan
pilihan                    [    |    ]            atau
pengulangan         {       }              Pengulangan sebanyak n kali
                                   (     )               Data optional

                                  *    *                pembatas komentar


• Contoh:
– nama mahasiswa = nama depan + nama
                                            belakang
– jenis kelamin =   [perempuan | laki-laki]
– nomor telepon =  (kode negara) + kode wilayah
                                    + nomor

4.7 Metode Analisis Klasik
Pada awal perkembangan kimia , banyak metode analisis yang dilaksanakan untuk proses pemisahan komponen kimia yang diinginkan (analit) dalam satu sampel adalah dengan metode pengendapan, ekstraksi, dan destilasi. Untuk uji  analisis kualitatif, komponen yang telah dipisahkan selanjutnya dilakukan dengan penambahan reagen yang menghasilkan produk yang bisa diakui atau diidentifikasi  dengan warnanya, titik didih dan titik leburnya, kelarutannya  dalam beberapa seri pelarut, rasanya, aktif optisnya dan indeks refraksinya. Dan untuk uji analisis kuantitatifnya, jumlah dari analit atau komponen yang telah dipisahkan dapat diukur dengan metode gravimetric atau volumetrik.
Pengukuran dengan metode gravimetric, massa dari analit atau beberapa komponen yang dihasilkan dari analit dapat ditentukan, dan untuk pengukuran dengan metode volumetrik  atau disebut juga dengan titrimetri, caranya, sejumlah volume atau massa dari reagen standar diharuskan bereaksi sempurna dengan analit yang akan diukur.
Metode klasik ini, untuk proses pemisahan dan penentuan analit  masih digunakan di banyak laboratorium. Penggunaan metode ini secara umum masih luas, namun untuk mengurangi waktu  pelaksanaan dan kehadiran metode instrument menggantikan metode klasik.
 

8 komentar: